Roman Abramovich Diduga Keracunan Saat Perundingan Ukraina-Rusia

Roman Abramovich Diduga Keracunan Saat Perundingan Ukraina-Rusia – Kelompok investigasi jurnalistik Bellingcat telah mengungkapkan bahwa beberapa negosiator dari dialog perdamaian Rusia-Ukraina pada awal Maret diduga telah diracun. Miliarder Rusia Roman Abramovich termasuk di antara mereka.

Setidaknya dua anggota tim perunding Ukraina dan oligarki Rusia, Roman Abramovich, mengalami gejala keracunan setelah pembicaraan damai antara delegasi Rusia dan Ukraina pada 3 Maret, menurut The Wall Street Journal, Senin (28/3).

Seperti diketahui, Abramovich sebelumnya menyetujui permintaan Ukraina untuk membantu merundingkan diakhirinya invasi Rusia ke negara itu. Bersamaan dengan dia, setidaknya dua anggota tingkat tinggi tim Ukraina terpengaruh, menurut laporan WSJ.

Menurut laporan itu, pejabat Ukraina menuangkan air dingin selama pertemuan perdamaian. Ditanya tentang dugaan keracunan, negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan “ada banyak spekualasi, berbagai teori konspirasi”.

Sementara itu, Rustem Umerov, anggota lain dari tim perunding, mendesak orang untuk tidak mempercayai “informasi yang belum diverifikasi”. Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pun memberikan jawabannya.

Kuleba kemudian menyimpulkan bahwa “semua orang haus akan berita dan sensasi”. Namun, dia juga mengatakan kehati-hatian harus dilakukan ketika merundingkan perdamaian dengan Rusia.

“Saya menyarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apapun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan,” kata Kuleba dalam wawancara televisi nasional, dikutip Selasa (29/3).

Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan intelijen menyarankan alasan “lingkungan” untuk membuat marah Abramovich dan negosiator lainnya, “misalnya, tidak meracuni.” Namun pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu tidak menjelaskan secara detail maksud dari pernyataannya tersebut.

Mengenai kondisi Abramovich, WSJ melaporkan bahwa miliarder Rusia dan pembuat kesepakatan menunjukkan gejala termasuk mata merah, robek terus-menerus dan menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangannya. Namun, kondisinya kini telah membaik dan dia tidak dalam bahaya.

Sebuah sumber yang mengetahui insiden tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Abramovich tidak akan mengizinkan dia untuk menghentikan pekerjaannya, dalam hal ini membantu perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Bellingcat dan ahli pemeriksa mengatakan insiden itu dapat menyimpulkan bahwa “keracunan dengan senjata kimia yang tidak ditentukan” adalah penyebab yang paling mungkin.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Perudingan Rusia Ukraina ,Roman Abramovich,Rusia-Ukraina