Kemendag Akui Jual 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah ke Luar Negeri

Kemendag Akui Jual 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah ke Luar Negeri – Pernyataan Kementerian Perdagangan bahwa kelangkaan minyak goreng akibat penimbunan oleh masyarakat sangat menyakitkan. Alasannya, orang menghemat minyak karena membutuhkan, bukan karena ingin menimbun.

“Pernyataan dari Kemendag bahwa kelangkaan minyak goreng salah satunya disebabkan karena penimbunan oleh warga, tentu ini pernyataan yang sangat menyakitkan. Bahkan tuduhan yang tidak menggunakan logika akal sehat,” kata Achmad Baidowi, anggota Komisi VI DPR, Sabtu (22/3/22).

Setelah menuduh tetangga, Kementerian Perdagangan mengungkap ada 415 juta liter minyak goreng murah produksi DMO (National Market Obligation) di tingkat distributor yang bocor. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui telah terjadi kebocoran minyak goreng murah yang dijual ke luar negeri.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, minyak goreng murah akibat kebijakan DMO telah mencapai 415 juta liter sejak diterapkan pada 14 Februari 2022. Artinya ketersediaan minyak goreng murah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk masa depan. 1,5 bulan.

Penjualan minyak goreng murah jutaan liter juga menyebabkan harga tetap tinggi hingga pekan ini. Pengakuan Mendag tersebut kemudian menimbulkan kontroversi di masyarakat secara umum. Salah satu pihak yang memberikan komentar adalah Berlinian Idris.

Dokter dan aktivis media sosial itu menyoroti pernyataan Kementerian Perdagangan yang sebelumnya menuding warga menimbun minyak goreng. Namun kini ia menyayangkan pengakuan Kementerian Perdagangan bahwa ada jutaan liter minyak goreng murah yang dijual ke luar negeri.

“Abis nuduh warga nimbun, skrg ngaku migor murah dijual ke luar negeri. Bubar aja udah,” tulisnya, dikutip pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Muncul juga kebocoran distribusi, menurut Mendag Lutfi, karena sebagian minyak goreng murah disalurkan ke industri.

Selain itu, minyak goreng murah juga diselundupkan ke luar negeri, menyusul harga internasional yang relatif tinggi dibandingkan harga jual di dalam negeri. Tidak cukup hanya di situ, jelasnya, kebocoran distribusi juga muncul di saluran distribusi di level D1 dan D2.

Mendag mengatakan masih ada sejumlah spekulan dalam negeri yang menahan pasokan karena menunggu pemerintah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng akibat DMO.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Achmad Baidowi ,DPR ,Kemendag Jual Minyak Goreng,Kementerian Perdagangan