Kisah Isra Mi’raj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Perintah Sholat 5 Waktu

Kisah Isra Mi’raj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Perintah Sholat 5 Waktu – Malam ini 27 Rajab merupakan momen bersejarah bagi umat Islam atau kita kenal dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Sebuah acara besar yang mengamanatkan shalat 50 sampai 5 waktu.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 setelah pengangkatannya sebagai Nabi. Selain mendapatkan kemudahan dengan sholat 5 waktu, Rasulullah SAW juga mendapatkan banyak pengalaman berharga selama perjalanan dari Masjid Agung Mekkah menuju Baitul Maqdis (Palestina) untuk mendaki Sidratul Muntaha.

Isra Miraj sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bagi umat Islam, wajib meyakini peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al Isra ayat 1 dan Surat An Najm ayat 13-18.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada tanggal 27 Rahab pada tahun kedelapan nubuatan. Isra Miraj tahun ini diperingati pada hari Senin, 28 Februari 2022. Banyak hikmah dari peristiwa Isra Miraj dari Nabi SAW. Salah satunya adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menunaikan shalat lima waktu.

Tahun ini, peristiwa Isra Mi’raj yang terjadi pada tanggal 27 Rajab diperingati pada tanggal 28 Februari 2022 bertepatan dengan hari Senin.

Dalam Surah Al Isra ayat 1 dijelaskan tentang peristiwa isra atau perjalanan suci Nabi Muhammad SAW pada malam hari bersama malaikat Jibril dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha di Palestina.

Sedangkan peristiwa Mi’raj atau kenaikan Nabi Muhammad ke Sidratil Muntaha atau langit ketujuh dijelaskan dalam Surat An Najam (Bintang) ayat 13-18.

Peristiwa Isra Mi’raj diabadikan dalam Al-Qur’an, Surah Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Para ulama hadits menyatakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan Isranya dalam keadaan terjaga, bukan dalam keadaan tidur (mimpi), yaitu dari Mekkah ke Baitul Maqdis dengan mengendarai Buraq.

Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke Isra Mi’raj dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha. Nabi Muhammad saw. dipasang di Buraq yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari Surga.

Kata Isra berasal dari bahasa Arab yang berarti perjalanan malam, sedangkan menurut istilah Isra’ adalah perjalanan nabi Muhammad. suatu malam dari Masjidil Haram menuju Masjid ‘Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina.

Mi’raj artinya naik atau naik, menurut istilah Mi’raj adalah pendakian Nabi Muhammad. dari Masjidil ‘Aqsha menuju singgasana (Sidrotul Munthaha) untuk menghadap Allah. Isra’ Mi’raj adalah pertolongan Allah SWT untuk Nabi yang mulia ini.

Peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Ketika Nabi sedang tidur, tiba-tiba Jibril menghampiri Nabi dengan membawa Buraq yang bisa berlari secepat kilat.

Kemudian Jibril mengangkat Nabi SAW di atas Buraq ini dari mana ia diangkat ke surga dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Aliyah Kelas X terbitan Kementerian Agama, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Isra bersama Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Palestina dimulai dengan singgah di lima tempat.

Pada setiap perjalanan berhenti sejenak dan sholat sunnah 2 rakaat. Nabi SAW bersama Malaikat Jibril singgah dulu di kota Madinah. Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa ini adalah tempat Nabi Muhammad akan berhijrah.

Juga, Nabi SAW bersama Jibril AS berhenti di kota Madyan yang merupakan tempat persembunyian Nabi Musa AS ketika tentara Firaun mengejarnya dan mereka shalat dua rakaat.

Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril memerintahkan Nabi Muhammad untuk turun dan sholat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, dimana Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT.

Kemudian untuk keempat kalinya Jibril memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menghentikan shalat sunnah 2 rakaat lagi di Baitul Lahm tempat Nabi Isa lahir.

Nabi SAW bersama Jibril kemudian singgah di Masjidil Aqsha di Palestina yang menjadi tujuan perjalanan semalam.

Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa yang sangat berarti. Nabi Muhammad saw. Ia pun memberikan dua gelas berisi susu dan anggur, Nabi Muhammad SAW mengambil segelas penuh susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat kepada Nabi Muhammad SAW karena telah memilih yang terbaik untuk dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam salat di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril pergi ke Sidratil muntah-muntah menghadap Allah SWT.

Peristiwa Mi’raj disebutkan dalam Al Qur’an, Surat An Najm, ayat 13-18. Allah SWT berfirman:

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu’ (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (QS. An Najm ayat 13-18).

Dalam perjalanan menuju sidrotil munthaha Nabi Muhammad SAW dan Malikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu :

1. Langit pertama, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Adam
2. Langit kedua, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3. Langit ketiga, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Idris
5. Langit kelima, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Harun
6. Langit keenam, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Musa
7. Langit ketujuh, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Ibrahim

Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw. diajak ke Baitul Makmur tempat para malaikat melaksanakan thawaf.

Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw. diajak ke Baitul Makmur tempat para malaikat melaksanakan thawaf.

Kemudian Rasulullah Saw naik menuju sidratil munthaha dan dalam perjalanan ini malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian Nabi Muhammad SAW Bertemu dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.

Ketika hendak turun nabi Muhammad Saw. bertemu dengan Nabi Musa AS dan diceriterakan apa yang telah diperintahkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi Musa menyuruh Rasulullah Saw untuk kembali menghadap Allah Swt untuk memohon keringanan perintah shalat, Allah Swt memberi keringanan kepada Nabi Muhammad Saw menjadi lima waktu untuk setiap hari.

Allah SWT menjanjikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad SAW seperti melaksanakan shalat 50 waktu.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Isra Miraj ,Kisah Isra Miraj ,Perintah Sholat,Peristiwa Isra Miraj