Mengenal Robert Baden Powell, Bapak Kepanduan Pramuka Dunia

Mengenal Robert Baden Powell, Bapak Kepanduan Pramuka Dunia – Pendirian Pramuka pertama kali muncul dimulai oleh Robert Baden Powell atau biasa disebut Baden Powell/BP pada tahun 1907. Saat itu Robert Baden Powell menjabat sebagai Letnan Jenderal di Angkatan Darat Inggris.

Baden Powell mengadakan perkemahan Pramuka di Pulau Brownsea, Inggris. Dia juga menulis tentang pengalaman ini dalam sebuah buku berjudul ‘Scouting For Boys’ yang kemudian menyebar ke seluruh Inggris dan beberapa negara lain. Setelah itu ia membentuk organisasi Pramuka.

Awalnya, organisasi ini hanya diikuti oleh anak-anak. Namun ketika pada tahun 1912 Baden Powell dengan bantuan adiknya Agnes Powell mendirikan organisasi Pramuka untuk wanita “Girl Guides”.

Dalam laporan di situs Universitas Islam Indonesia, fpscs.uii.ac.id, Baden Powell juga mengundang 21 remaja untuk berkemah di Pulau Brownsea selama delapan hari pada tahun 1907. Di sana ia berlatih kepramukaan secara ekstensif dan menulis tentang keberhasilannya sebelum dan sesudah perkemahan. Tulisan tersebut berjudul Scouting for Boy yang masih digunakan sebagai buku kepramukaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Benih-benih eksplorasi di Indonesia mulai muncul pada tahun 1912, ditandai dengan adanya cabang eksplorasi Nederlandsche Padvinders Organisatie atau NPO, yang kemudian diubah menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV pada tahun 1916 oleh SP Mangkunegara VII di Surakarta. Dalam kurun waktu 1950 hingga 1960, organisasi kepramukaan di Indonesia semakin banyak dan beragam, bahkan di antaranya adalah organisasi kepanduan yang berafiliasi dengan partai politik, yang melanggar prinsip dan tata cara kepramukaan.

Berkat bukunya yang ditulis berdasarkan pengalamannya melaksanakan Kepramukaan, Lord Baden Powell dianggap sebagai bapak Pramuka atau bapak Kepramukaan. Pengalamannya dijadikan dasar untuk melatih anak-anak muda di Inggris, yang kemudian disebut scouting. Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya, Powell, adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxford dan meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Itulah sebabnya, sejak kecil, Baden Powell mendapat pembinaan karakter dari ibunya. Baden Powell juga menerima pelatihan berlayar, berenang, berkemah, olahraga, dan keterampilan fisik lainnya dari saudaranya. Baden Powell dicintai oleh teman-temannya karena dia cerdas, ceria, lucu, dia suka musik, teater, olahraga, komposisi dan menggambar.

Selama menjadi anggota Angkatan Darat Inggris, Baden Powell pernah membantu seorang Letnan di Resimen Kavaleri ke-13 di India dan berhasil melacak seekor kuda yang hilang di puncak gunung, ia juga mengajarkan kemampuannya untuk melatih indranya. . ke Kimball O’Hara. Baden Powell juga memiliki pengalaman selamat dari pengepungan Boer selama 127 hari di Mafering, Afrika Selatan. Selanjutnya, ia juga telah mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Semua pengalamannya dicatat dalam sebuah buku berjudul Aids To Scouting yang menjadi pedoman bagi Prajurit Junior Inggris sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas investigasi dengan baik. Dia kemudian diminta untuk membawa 21 pemuda untuk berkemah di Pulau Laut Coklat untuk Pramuka selama 8 hari dan menulis buku Scouting for Boys setelah kembali dari sana pada tahun 1907.

Pada tahun 1910 Baden Powell pensiun dari Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal dan menikah pada tahun 1912 Ovale St. Clair Soames dan dikaruniai 3 orang anak. Baden Powell menerima gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Dia meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Pain, Kenya, Afrika.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Baden Powell ,Gerakan Pramuka ,Hari Pramuka,Pramuka