Awal Mula dan Sejarah Cap Go Meh, Dirayakan 15 Hari Setelah Imlek

Awal Mula dan Sejarah Cap Go Meh, Dirayakan 15 Hari Setelah Imlek – Hari ini, tepat 15 hari setelah perayaan Imlek 2022 atau biasa disebut Cap Go Meh. Pendeta Tao Surabaya Stanley Prayogo berkata: Cap Go Meh berasal dari kata Cap Go yang berarti 15 dan Meh yang berarti malam.

Mengutip buku harian berjudul ‘Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh’ yang ditulis oleh Listya Ayu dan Ayu Indah Wardhani dari IBF, Universitas Indonesia, sejarah Cap Go Meh sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Tradisi Cap Go Meh sudah ada sejak Dinasti Han pada abad ke-2 M. Tradisi ini kemudian berpindah ke Indonesia melalui akulturasi masyarakat Tionghoa Peranakan.

Perayaan Cap go meh secara harfiah merupakan perayaan pada malam ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia).

Dilihat dari sejarah Cap Go Meh, istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang artinya malam ke 15. Cap Go Meh paling populer di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Sedangkan di China sendiri, Cap Go Meh menjadi puncak perayaan Imlek. Karena itu, perayaannya lebih bersifat sosial dan ‘fiesta del pueblo’. Contohnya termasuk parade, pertunjukan barongsai di jalan hingga menyalakan lampion sebagai dekorasi kota.

Selain festival lampion rakyat, Cap Go Meh atau dikenal di China sebagai Festival Yuan Xiao juga dirayakan dalam suasana kekeluargaan dengan tradisi makan bersama.

Keistimewaannya adalah Yuan Ziao (mandarin) atau ronde. Ronde adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan dengan gula dan rempah-rempah.

Sedangkan di Indonesia, Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan memakan berlian Cap Go Meh. Ada makna yang berkaitan dengan Cap Go Meh dan makan ketupat.

Lontong Cap Go Meh adalah salah satu masakan yang sering disantap di Indonesia saat Cap Go Meh. Dikutip dari situs pemerintah kota Jakarta Pusat, lontong Cap Go Meh bisa dibilang sebagai adaptasi Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia.

Masih dikutip dari situs pemerintah kota Jakarta Pusat, Cap Go Meh lontong memiliki arti tersendiri bagi etnis Tionghoa di Indonesia dan dianggap istimewa serta membawa keberuntungan. Bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan umur panjang. Sedangkan telur melambangkan keberuntungan, dan santan yang dibumbui dengan kuah kunyit emas melambangkan emas dan keberuntungan.

Warna kuning keemasan dari lontong ini dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan yang tentunya sama seperti perayaan Tahun Baru Imlek, emas atau kuning adalah warna keberuntungan.

Dengan menyajikan dan memakan kue beras Cap Go Meh pada Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa percaya bahwa mereka akan mendapatkan keberuntungan, rejeki dan kemakmuran.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Cap Go Meh ,Cap Go Meh 2022 ,Sejarah Cap Go Meh