Terintegrasi, BRIN Tawarkan 5 Opsi Perekrutan Eks Peneliti Eijkman

Terintegrasi, BRIN Tawarkan 5 Opsi Perekrutan Eks Peneliti Eijkman – Seiring dengan pemecatan beberapa pegawai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menawarkan lima opsi untuk mempekerjakan peneliti di Institut Eijkman sebagai peneliti.

Lima opsi itu diberikan setelah lembaga tersebut resmi terintegrasi dengan BRIN pada September 2021. Eijkman kini memiliki nama baru, Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman.

“Untuk itu, BRIN telah memberikan beberapa opsi sesuai status masing-masing. Pertama, PNS periset, dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai peneliti,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Laksana melanjutkan, opsi kedua adalah peneliti honorer di atas 40 dan bergelar PhD dapat mengikuti penerimaan ASN PPPK 2021.

Kemudian, pilihan ketiga adalah tenaga peneliti honorer di bawah 40 tahun dan bergelar doktor, yang dapat mengikuti seleksi ASN jalur PNS 2021.

“Keempat, honorer periset non S3 melanjutkan studi dengan skema by-research dan RA (research assistantship),” jelasnya.

Menurut Laksana, bagi yang tidak berminat melanjutkan studi, ada yang melanjutkan sebagai operator laboratorium di Cibinong, Jawa Barat.

Opsi kelima adalah honorer non penyidik ​​mengambil alih Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sambil mengikuti rencana pemindahan dari gedung LBM Eijkman ke RSCM sesuai permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang telah memiliki aset dari permulaan.

Laksana menambahkan, opsi tersebut setelah LBM Eijkman banyak mempekerjakan tenaga honorer yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Lebih lanjut dikatakannya, LBM Eijkman bukan merupakan lembaga resmi pemerintah dan berstatus sebagai unit proyek di Kementerian Riset dan Teknologi.

“Hal ini menyebabkan, selama ini para PNS periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi,” ungkap Laksana.
Diketahui, Lembaga Eijkman merupakan salah satu lembaga yang diintegrasikan ke dalam BRIN.

Selanjutnya, nama LBM Eijkman per September 2021 juga diubah menjadi PRBM Eijkman. “Masuknya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada BRIN yang menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman maka kompetensi para periset biologi molekuler akan semakin meningkat,” ujar Laksana Tri Handoko.

Selain itu, fasilitas penelitian yang telah ada di RSHM nantinya akan difokuskan pada Genomics Building di Cibinong Science Center (CSC) yang merupakan fasilitas penelitian dimiliki oleh Kementerian Kesehatan.

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Brin ,Eijkman ,Pppk