Beberapa Resiko Investasi Jangka Panjang Untuk Pertimbangan Kamu

TEKNOMUDA.COM – Dengan melakukan investasi, kamu tak hanya bisa mengamankan uang, tetapi juga dapat menambahkan nilai mata uang di masa depan.

Biasanya, investasi dibagi menjadi dua tujuan yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Nah, untuk investasi jangka panjang sendiri, biasanya dipilih para investor yang ingin nilai uangnya terus mengalami kenaikan atau keuntungan di masa depan.

Memang, kalau dilihat dari waktunya, investasi jangka panjang berjalan selama lebih dari 5 tahun. Maka dari itu, semakin dini atau muda kamu melakukan investasi, semakin banyak juga keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

Tapi tentu saja, sebagai seorang investor nantinya kamu harus berhati-hati, mengingat setiap investasi pasti memiliki risiko di dalamnya.

Berikut beberapa resiko yang harus Anda ketahui sebelum mulai melakukan investasi jangka panjang.

Resiko Pasar

Risiko pasar terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Risiko pasar akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari. Pada tingkat ekstrim risiko pasar sebuah investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yaitu capital loss. Hal-hal yang mempengaruhi risiko pasar diantaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar.

Resiko Suku Bunga

Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang adalah risiko yang mungkin muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga. Pada umumnya jika terjadi kenaikan suku bunga maka berbanding terbalik dengan harga obligasi yang akan menurun. Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang biasanya bisa diukur berdasarkan jangka waktu obligasi.

Resiko Inflasi

Risiko Inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli. Hal ini terkait dengan naiknya harga konsumsi yang menimbulkan daya beli turun dari masyarakat. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Misalnya jika investor memegang 40 persen dari tunai Rp 10.000.000 dan inflasi berjalan pada tingkat 5 persen maka nilai tunai akan hilang sebesar Rp 2.000.000 per Tahun oleh inflasi.

Resiko Likuiditas

Risiko Likuiditas bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contohnya seperti ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.

Resiko Valas

Pada investasi jangka panjang risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Tapi hal ini mengarah kepada penurunan sehingga tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik. Di Indonesia sendiri risiko ini berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Risiko jenis ini disebut dengan exchange rate risk. Contohnya investor menanamkan investasi yang mengharuskan mereka menggunakan mata uang Poundsterling. Pada saat yang bersamaan kurs Rupiah terhadap Poundsterling mengalami penurunan sehingga investor harus mengeluarkan Rupiah dalam jumlah yang lebih besar dibanding saat Rupiah menguat

Resiko Politik

Dalam investasi jangka panjang risiko negara disebut dengan risiko politik. Artinya investasi bisa saja gagal jika negara dalam keadaan genting dan sedang terjadi kerusuhan. Yang lebih serius adalah terjadinya kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Hal-hal terkait politik harus dibaca sebagai risiko investasi jangka panjang yang serius. Investor harus berpikir ulang sebelum melakukan investasi jika suatu negara sedang dalam kondisi perang. Tetapi investasi akan berlangsung sehat jika keamanan negara pada situasi yang kondusif

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Keuntungan Investasi,Resiko Investasi