Tafsiru Ayat Surat Al Baqarah Tentang Kewajiban Puasa

Tafsiru Ayat Surat Al Baqarah Tentang Kewajiban Puasa – Ayat Al-Quran tentang puasa Ramadan perlu diketahui umat muslim. Bulan Ramadan 2023 telah tiba dan euforia suka citanya sangat kental terasa di Indonesia. Umat muslim berbondong-bondong menjalankan puasa dan memperbanyak amalan ibadah untuk mendapat pahala dan berkah Allah SWT di bulan yang suci ini.

Ketetapan mengenai bulan Ramadan sendiri telah tertulis dalam kitab suci Al-Quran. Terkhusus puasa, kewajiban menjalankannya dimuat dalam Al-Quran surah Al-Baqarah dalam empat ayat yang tertulis hampir berurutan yakni ayat 183, 184, 185, dan ayat 187.

Al Baqarah (Arab: البقرة ) artinya sapi betina. Surat ini diturunkan di Kota Madinah, sehingga tergolong surat Madaniyah. Berikut adalah bacaan dari surah Al Baqarah ayat 183.

Tafsiru Ayat Surat Al Baqarah Tentang Kewajiban Puasa

Bacaan Surah Al Baqarah Ayat 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ١٨٣

Arab Latin: “Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn.”

Artinya: Kepada orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (juga) kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Surah Al Baqarah ayat 183 di atas menerangkan mengenai perintah untuk berpuasa bagi orang beriman. Secara bahasa Arab, puasa berasal dari kata shiyam atau shaum yang berarti menahan. Dikutip dari buku Bekal Ramadhan karya Ahmad Zarkasih bahwa puasa menurut istilah yakni menahan yang dilakukan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

الإِمْسَاكُ نَهَاراً عَنِ المُفَطَّرَاتِ بِنِيِّةٍ مِنْ أَهْلِهِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ

Artinya: “Menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat ibadah sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.” (Dikutip Ahmad Zarkasih melalui Kasysyaf Al-Qinaa’)

Surat Al-Baqarah Ayat 184 tentang Kemudahan Jalani Puasa Ramadan

Ayat Al-Quran tentang puasa Ramadan terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 184. Allah SWT menjelaskan bagaimana kewajiban puasa Ramadan bisa ditangguhkan bagi orang yang sedang sakit. Di mana orang tersebut nantinya wajib untuk mengganti puasa yang dilewatinya di hari lain.

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 184).

Surat Al-Baqarah Ayat 185 tentang Al Quran Diturunkan pada Ramadan

Ayat Al-Quran tentang puasa tertulis pada surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT menjelaskan bahwa kitab suci Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).

Diturunkan Al Quran
Al Baqarah ayat 185 juga menjelaskan Al Quran diturunkan pada bulan suci ini. Al Quran pun menjadi petunjuk bagi umat muslim.

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

Puasa Ramadan Wajib Kecuali Musafir dan Orang Sakit
Ayat Al-Quran tentang puasa juga dijelaskan pada Surat Al Baqarah ayat 185. Surat Al Baqarah ayat 185 menjelaskan tentang perintah Tuhan untuk menjalankan puasa selama bulan Ramadan. Menjalankan puasa wajib untuk semua orang beriman kecuali orang sakit dan musafir.

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Surat Al-Baqarah Ayat 187

Berikutnya, ayat Al-Quran tentang puasa, yaitu pada ayat 187, Allah SWT menjelaskan waktu yang tepat untuk berhubungan badan antara suami istri di bulan Ramadan.

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Pencarian Berdasarkan Kata Kunci

Tafsir Ayat 183 Surat Al Baqarah,Tafsir Berpuasa ,Tafsir Surat Al Baqarah